Penulis: Darul Affifah |
JAKARTA --- Akhir-akhir ini buku berjudul Aldera yang ditulis oleh Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana, dan Rahadi T. Wiratama mencuat ke permukaan. Bahkan, buku itu sempat menduduki predikat terlaris di toko buku Gramedia.
 |
| Buku Aldera yang banyak dijual di Toko Buku Gramedia (foto: Journey Indonesia) |
Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) adalah sebuah gerakan yang dibangun oleh para mahasiswa sebagai organisasi perlawanan terhadap rezim Orde Baru hingga kejatuhan Presiden Soeharto.
Lalu, mengapa buku Aldera begitu menarik perhatian masyarakat, terutama mahasiswa, hingga tidak hanya dari jumlah jual, buku tersebut juga selalu dibedah di tiap daerah di Indonesia?
Dilansir dari Kompas.com bahwa buku Aldera diluncurkan pertama kali pada tanggal 28 Oktober 2022 bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.
Isi buku yang menceritakan sepak terjang perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan reformasi dan demokrasi menumbuhkan rasa penasaran pada jiwa-jiwa mahasiswa yang notabenenya penerus perjuangan anak bangsa.
Dr. Pius Lustrilanang, seorang aktivis sekaligus politisi, berharap lewat buku Aldera ini mahasiswa dapat belajar bahwa sejarah demokrasi adalah perjuangan, serta harus bersikap gigih, kritis, siap berjuang membela rakyat, serta menjaga demokrasi di Republik Indonesia ini.
Dengan ditulisnya buku Aldera yang menceritakan tentang seluk-beluk perjuangan mahasiswa dan rakyat kecil dalam memperjuangkan reformasi dan demokrasi Indonesia, menurut Pius, mahasiswa mampu memacu diri kembali untuk menumbuhkan jiwa juang serta kritis terhadap keadaan. ***
(Penulis adalah mahasaiswi STID M Natsir, Jakarta)