Jumat, 03 Juli 2020

Terima Kasih Guru

Pengirim: Fajar Martiono ---

Man ana man ana, man ana laulaakum
Kaifa maa hubbukum kaifa maa ahwaakum
Man ana man ana, man ana laulaakum
Kaifa maa hubbukum kaifa maa ahwaakum

Siapakah diriku, siapakah diriku kalau tiada bimbingan kalian (guru)
Bagaimana aku tidak cinta kepada kalian dan bagaimana aku tidak menginginkan bersama kalian

oOo

Terasa kaget membaca pesan WA yang beredar terkait berita wafatnya KH Hilmi Aminuddin, guru kami, murobbi kami, pemimpin kami dan pendiri Partai Keadilan. Tak terasa air mata menetes, hampir nekat aku mau langsung berangkat ta'ziah ke kediaman beliau. Namun, beredar kembali pesan WA agar sebaiknya tidak perlu ta'ziah ke sana dengan alasan tertentu. Meskipun sudah tahu beliau mengalami sakit, berita wafatnya sangat mengagetkan.

Ya Rabb hati ini tersayat saat 3 qiyadah kami wafat berturut-turut setelah sebelumnya Ust DR Ahzami Samiun Jazuli dan Ust Mutamimul Ula dalam kurung waktu 4 bulan di masa pandemi covid-19, sehingga para murid beliau tidak bisa maksimal melakukan ta'ziah.

Kalau membaca judul di atas aku mah bukan siapa-siapa. Bukan murid langsung almarhum, dan setahuku, guru ngajiku juga bukan muridnya langsung.

Lalu apa hubungannya saya sama almarhum?

Sekitar tahun 2005-2008 aku diajak Pak Imam Budi Hartono (aleg Jabar) bergabung dengan Staff Diklat DPP PKS. Salah satu tugasku adalah merekam segala taujih para qiyadah, mulai dari Kadib, Presiden Partai, hingga Ketua Majelis Syuro yang saat itu diketuai oleh Ust Hilmi Aminuddin.

Itulah untungnya jadi kameraman, aku punya akses merekam semua taujih qiyadah dalam acara Khitab qiyadi, rakor, raker, multaqo, nadwah, dan workshop.

Aku sangat sering mendengar taujih Ust Hilmi secara langsung. Sebagian besar materi taujih tersebut sudah dibuat buku oleh bidang arsip dan sejarah DPP PKS.

Jika mendengar taujih almarhum, seluruh hadirin hanyut dalam suasana khidmad.
Kalimat-kalimatnya begitu terstruktur. Ada pointer-pointer yang membantu memahami penjelasan beliau, dan beliau selalu menyisipkan idiom bahasa Arab dalam pointer-pointernya. Gaya bicaranya tenang, kadang intonasinya tinggi, kadang diam sejenak untuk melanjutkan taujih berikutnya.

Sekitar tahun 2008 saya dan teman-teman pernah silaturahim ke rumah beliau di Lembang, Bandung. Kunjungan kami saat itu bersama teman-teman pengajian kantor di mana pembinanya adalah Ust Wildan Hakim, anak almarhum sendiri. Kami disambut hangat oleh beliau, ngobrol ringan,dan makan siang bersama. 

Semua rekaman arsip taujih sudah aku serahkan ke bidang arsip dan sejarah yang saat itu dipimpin Ustdzah Sitaresmi. Sebagian masih saya simpan sebagai koleksi pribadi, baik video maupun naskah-naskah taujih dalam bentuk teks. Alhamdulillah saat ini sudah ada tim yang khusus yaitu PKS TV yang merekam video semua kegiatan2 partai. 

Peristiwa yang didokumentasikan itu sangat penting sebagai arsip sejarah buat anak cucu dan generasi selanjutnya. Sayangnya belum ada yang membuat biografi kilas perjalanan dakwah almarhum KH.Ust Hilmi Aminuddin karena keburu almarhum sakit. 

Semoga tim PKS TV bisa membuat kompilasi sepak terjang perjalanan dakwah almarhum atau Tim Literasi DPP PKS bisa membuat buku yang memuat kisah hidup, perjalanan dakwah, dan testimoni para murid-muridnya yang sudah menjadi Gubernur, Bupati/Walikota, pengusaha, juru dakwah, dan lain-lain, agar bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.

Sesuatu yang sangat berharga bila ada sebuah buku yang membuat memorial para qiyadah kita yang sudah wafat seperti Ust Hilman Rosyad, Ustd Yoyoh Yusro, Ust Makmur, Ust Taufik Ridho, Ust Ahzami, Ust Mutamimul Ula, sebagai bentuk penghargaan yang telah mewariskan dakwah hingga saat ini.

Salah satu pesan dalam taujihnya (arahan) sebagai bekal buat kader menghadapi berbagai masalah adalah:

(1) Atsbatu mauqifan (menjadi orang yang paling teguh pendirian/paling kokoh sikapnya)
(2) Arhabu shadran (paling berlapang dada)
(3) A’maqu fikran (pemikiran yang mendalam)
(4) Ausa’u nazharan (pandangan yang luas)
(5) Ansyathu amalan (paling giat dalam bekerja)
(6) Ashlabu tanzhiman (paling kokoh strukturnya)
(7) Aktsaru naf’an (paling banyak manfaatnya)

(Penulis adalah kader Partai Keadilan Sejahtera, tinggal di Depok)