Sabtu, 05 Juli 2025

Pentingnya Air Bagi Kehidupan

Penulis: Naflah Ashar Oktavia |

Air merupakan elemen yang sangat vital dalam tubuh manusia. Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan oleh Rodhiyah, sekitar 50–70 persen berat tubuh manusia terdiri atas air. Ini menunjukkan betapa pentingnya air bagi keberlangsungan hidup kita.

Sebagai sumber kehidupan, air memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh setiap manusia. Tersusun dari dua unsur kimia, yaitu hidrogen dan oksigen (H₂O), air dibutuhkan tubuh setiap hari untuk menunjang berbagai fungsi organ, sehingga manusia dapat menjalankan aktivitas harian dengan optimal.

Kebutuhan air tiap individu berbeda-beda, tergantung pada aktivitas dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Seorang atlet atau pekerja fisik, misalnya, membutuhkan asupan air lebih banyak dibandingkan dengan seorang guru atau pekerja kantoran. Namun, secara umum, para ahli kesehatan merekomendasikan konsumsi air sebanyak dua liter per hari untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Air berperan penting dalam mendukung fungsi berbagai organ vital, seperti otak, jantung, paru-paru, dan usus. Selain itu, air juga membantu melancarkan sistem pencernaan, merawat kesehatan kulit, serta mengangkut mineral, vitamin, protein, dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh.

Kekurangan asupan cairan dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Gejala awal yang sering dirasakan adalah tenggorokan kering. Jika dibiarkan, dehidrasi bisa menyebabkan sembelit, infeksi saluran kemih, kelelahan, bahkan gangguan pada kulit, rambut, dan kuku.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an, "Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup? Maka, tidakkah mereka beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)

Sebagai manusia yang bersyukur atas nikmat Allah, sudah sepantasnya kita menjaga kesehatan tubuh yang telah Dia anugerahkan. Salah satu caranya adalah dengan mencukupi kebutuhan air setiap hari.

(Penulis adalah mahasiswi STID Mohammad Natsir, Jakarta)