Sabtu, 25 Januari 2020

Tidak Ada Libur Bagi Seorang Dai

Penulis: Sari Lestari. --

Liburan semester genap mahasiswi STID Muhammad Natsir dimulai tanggal 19 Januari 2020. Sehari sebelum para mahasiswi pulang ke daerahnya masing-masing, mereka dikumpulkan di Aula Sakinah, Komplek Muslimat Center, Cipayung, Jakarta Timur. Mereka diberi pembekalan tentang hakekat libur.

Ketua STID Muhammad Natsir, Dwi Budiman Assiroji, memberikan materi pada acara pembekalan tersebut. Ia mengatakan, ujian semester yang baru saja mereka lalui hanyalah buatan manusia. "Namun sejatinya, setelah melalui ujian tersebut, kita masih dihadapkan oleh ujian yang diberikan Allah, yaitu berlibur," jelasnya.

Dwi mengatakan, pada umumnya manusia akan malas melaksanakan ketaatan kepada Allah. Mereka akan melakukan perbuatan yang sia-sia, bahkan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Itu terjadi karena manusia memiliki waktu luang dan nikmat sehat.

Rasulullah SAW, kata Dwi, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Ibnu 'Abbas,  telah mengingatkan lewat sabda beliau, "Ada dua kenikmatan yang banyak membuat manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang."

Karena itu mahasiswa harus selalu meluruskan niat dan membulatkan tekad agar liburan kali ini bermanfaat. Tidak ada istilah libur bagi seorang dai. Kewajiban ber-amar ma'ruf nahi munkar tidak boleh berhenti.

"Status kita adalah penuntut ilmu. Maka isilah kegiatan liburan dengan membaca buku, diskusi, dan hal yang bermanfaat lainnya," ujar Dwi. ***


(Penulis adalah mahasiswa STID M Natsir)