Kamis, 03 Maret 2022

Sejatinya Kemenangan

Penulis: Umi

Apakah segala kemenangan, kebahagiaan, dan kesuksesan itu hanya atas dasar diri kita yang pandai? Diri kita yang cerdas? Atau diri kita kerja keras Pertanyaan tersebut terlontar tatkala kuliah saya masuk ke semester 6. 

Banyak hal yang telah terlewati sampai bisa masuk ke fase ini. Sedikit tidak menyangka, namun Alhamdulillah ternyata hal ini fakta. Bisa kuliah dan bisa membiayai diri sendiri merupakan impian sejak dini, tidak lagi merepotkan lain, terutama orang tua dan saudara-saudara. Namun, sekali lagi, apakah hal yang kita dapatkan saat ini murni atas dasar kemampuan kita? 

Tentu tidak! Segala kemenangan, kegembiraan, dan kesuksesan yang kita dpatkan saat ini tentu murni atas pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.  


Menang saat lomba, mendapatkan pekerjaan, bisa kuliah, hal tersebut tidak murni atas dasar kemampuan kita, kecerdasan kita, atau kepandaian kita.  Namun hal tersebut murni atas dasar pertolongan Allah Ta'ala. Di mana atas dasar pertolongan tersebut Allah datangkan kekuatan kepada kita, Allah datangkan kepandaian kepada kita, Allah datangkan semangat kepada kita, Allah datangkan kecerdasan kepada kita.

Bisa kita lihat sejarah Rasulullah SAW dalam bertempur melawan orang-orang kafir, seperti saat Perang Badar. Perang Badar merupakan  pertempuran pertama dalam Islam di mana dalam peperangan pertama ini umat Islam hanya memiliki 314 pasukan dan harus melawan kaum kafir yang berpasukan lebih dari 1000 . Jika kita pikir secara logika maka 314 melawan 1000 pastilah yang kalah adalah 314.

Namun pada kenyataannya 314 tersebut bisa mengalahkan pasukan yang terdiri dari  1000 lebih. Nah kita kembalikan lagi, apakah hal tersebut murni atas dasar kekuatan kaum muslimin saja? Tentu tidak! Tanpa Allah tolong maka kaum muslimin pada saat itu pasti tidak akan menang. Namun karena atas dasar pertolongan Allah Ta'al, 314 tersebut bisa mengalahkan pasukan seribu lebih. 

Kita garisbawahi bahwa apa yang kita dapatkan saat ini, apa yang telah kita  menangkan hari ini, sejatinya hal tersebut atas dasar pertolongan Allah Ta'ala. Tanpa pertolongan dari AllahTa'ala, hal tersebut tidak bisa kita capai, tidak bisa kita menangkan, dan tidak bisa kita nikmati. 

Karena itu hendaknya kita sebagai seorang muslim harus senantiasa memohon pertolongan kepada Allah Ta'ala dalam segala kesulitan hidup. Apapun yang hendak kita lalui, mintalah pertolongan kepada Allah Ta'ala agar apa yang  kita lakukan Allah ikut bersama kita. 

Allahu a'lam bishawab.

(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)

Anda juga bisa membaca: