Kamis, 24 Maret 2022

Tiga Pelajaran dari Kisah Nabi Yunus

Penulis: Nida Taqiyya |

Dalam berdakwah akan selalu ada tantangan yang harus kita hadapi, entah datangnya dari diri kita sendiri, keluarga, atau orang lain. 

Namun, apa pun tantangan itu, jangan pernah kita lelah dan putus asa menegakan kalimat Allah Ta'ala di muka bumi. 

Untuk itu, kita bisa belajar dari kisah Nabi Yunus Alaihissalam (AS) yang sempat merasa tidak sabar berdakwah menghadapi kaumnya. Kisah ini Allah Ta'ala ceritakan di dalam al-Qur'an. Dari kisah ini setidaknya kita bisa mengambil tiga pelajaran, yaitu:

Pertama, sesungguhnya bagi seorang dai, pantang untuk meninggalkan medan dakwah. Karena dakwah adalah kewajiban yang diamanahkan kepada para Nabi dan orang-orang setelahnya, termasuk para dai. 


Jangan pernah meninggalkan dakwah walaupun orang-orang yang diserunya tidak mau berubah. Sebab sejatinya tugas dai hanya menyampaikan. Soal hidayah, hanya Allah Ta'ala yang mampu memberikannya. 

Kedua, tidak boleh seorang dai berputus asa dalam berdakwah. Ia harus menjaga hubungan dengan Allah Ta'ala, dan jangan sekadar mengandalkan usahanya saja.

Ketiga, seorang dai harus senantiasa menyempurnakan usaha-usaha  dengan doa agar Allah Ta'ala selalu memberikan hidayah sehingga tetap istiqamah dalam menegakkan dakwah.

Kisah dari Nabi Yunus AS ini sudah seharusnya menjadi Inspirasi bagi semua dai untuk menjalankan misi mulianya menebar kebanaran dan kebaikan.

Wallahu'alam 

(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir)