Penulis: Izza Aqidatul |
Pernah nggak sih kamu tiba-tiba nanya ke diri sendiri, "Aku tuh sebenernya siapa sih?"
"Apa aku udah cukup jadi diriku sendiri?", "Aku harus ikut gaya orang biar diterima, atau tetep jadi diri sendiri?"
Kalau kamu pernah mikir kayak gitu, tenang … kamu normal. Karena masa remaja emang saat paling bingung-bingungnya dalam hidup. Kita lagi belajar ngerti siapa kita, apa yang kita suka, apa yang kita percaya, dan apa tujuan kita di masa depan.
Kenapa kita sering bingung soal diri sendiri? Karena di masa remaja, kita ngalamin banyak banget perubahan: Tubuh kita berubah; pergaulan makin luas; mulai ngerasa pengen beda dari orang tua; punya opini dan cara pikir sendiri; dan sering merasa nggak cocok sama "lingkungan".
Ditambah lagi … media sosial bikin semuanya makin rumit. Kadang kita ikutan trend, ngikutin gaya orang, bahkan memalsukan diri cuma biar kelihatan keren. Lama-lama jadi capek sendiri.
Lalu apa itu jati diri? Sederhananya gini. Jati diri itu soal "Aku yang sebenarnya", yaitu apa yang kamu nilai penting, apa yang kamu suka, bagaimana cara kamu bersikap, dan tujuan hidup kamu.
Tapi perlu diingat: menemukan jati diri itu proses, bukan sesuatu yang langsung ketemu sekarang.
Apa tandanya kamu mulai menemukan jati diri? Pertama, kamu tahu nilai yang kamu pegang (misalnya: jujur, sederhana, setia). Kedua, kamu mulai tahu apa minat dan bakatmu. Ketiga, kamu nggak gampang goyah karena omongan orang. Dan, keempat, kamu nyaman dengan versi dirimu, tanpa harus pura-pura
Nah, berikut tips biar nggak kehilangan diri sendiri:
1. Berhenti membandingkan diri. Kamu punya waktu dan jalanmu sendiri. Jangan balapan sama hidup orang.
2. Coba hal baru. Dari coba hal-hal baru, kita bisa tahu mana yang kita suka dan mana yang bukan kita banget.
3. Evaluasi pertemanan. Lingkungan yang sehat bikin kamu bisa tumbuh jadi versi terbaik dirimu.
4. Tulis jurnal diri. Kadang kita tahu siapa diri kita saat kita mulai jujur dalam tulisan.
5. Dekatkan diri sama Tuhan. Percaya deh, saat kamu makin dekat sama yang menciptakanmu, kamu juga makin kenal siapa dirimu sebenarnya.
Menemukan jati diri itu perjalanan panjang. Ada yang cepat nemu, ada yang butuh waktu. Tapi semua itu bukan lomba. Kamu nggak harus buru-buru jadi seseorang.
Nikmati prosesnya, pelan-pelan kenali dirimu, dan jangan takut berubah selama itu menuju kebaikan. Yang penting, kamu tetap jadi versi kamu yang asli—bukan versi yang dipaksa orang lain. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)