Penulis: Umi Raudah |
Bagi sebagian besar dari kita, kopi adalah minuman pagi yang vital atau pelengkap percakapan. Namun, di balik setiap tegukan, terbentang sebuah ekologi kopi yang kompleks dan sering terlupakan. Ini bukan hanya tentang biji yang digiling, melainkan keseluruhan perjalanan dari pohon hingga cangkir yang melibatkan lebih banyak elemen daripada yang kita duga.
Pernahkah Anda memikirkan bahwa kopi yang Anda minum mungkin berkontribusi pada perlindungan hutan? Banyak spesies kopi, terutama Arabika berkualitas tinggi, tumbuh subur di bawah naungan pohon-pohon besar. Ini menciptakan habitat mikro yang mendukung keanekaragaman hayati, mulai dari serangga penyerbuk hingga burung-burung migran.
Praktik pertanian kopi yang lestari tidak hanya menghasilkan biji yang lebih baik, tetapi juga berfungsi sebagai penjaga ekosistem hutan. Sebaliknya, perkebunan monokultur kopi di bawah sinar matahari penuh dapat mengikis tanah, mengurangi keanekaragaman hayati, dan memerlukan lebih banyak pestisida.
Memahami ekologi kopi bukan hanya tentang memilih fair trade atau organic, tetapi juga tentang menghargai jaringan kehidupan yang tak terlihat yang bekerja keras untuk mengisi cangkir pagi Anda, mengingatkan kita bahwa setiap pilihan konsumsi memiliki dampak yang meluas. ***
(Penulis adalah mahsiswi STID M Natsir, Jakarta)