Sabtu, 16 Agustus 2025

Buah Sang Icon Madinah

Penulis: Mala Riani Putri |

"Sebagaimana Kota Mekkah diistimewakan dengan mata air zamzam, maka kota Madinah diistimewakan dengan kurma ajwah. Keduanya adalah penyambut setiap yang datang pada dua kota ini." (Dr. Abdus Sami' al Unais, seorang pakar hadits).

Madinah sampai zaman ini memang terkenal selain masjid Nabawiyah, juga dengan kurmanya. Walaupun wilayah lainnya seperti Hijir, Qasim, juga memiliki kebun-kebun dengan 400-an jenis kurma yang rindang, namun hanya Madinah yang bisa memproduksi jenis kurma terbaik yang menjadi favorit Rasulullah. Kurma itu tentu menjadi oleh-oleh favorit jamaah umroh sepulang dari Madinah. Namanya kurma ajwah.

Ia menjadi istimewa karena Rasulullah sendiri pernah menanamnya sendiri di hamparan kota Madinah. Beliau tahu, penduduk Madinah memang salah satu produsen kurma yang mengirimkan hasil kebunnya keseluruhan Arabia, bahkan ke Romawi dan Yaman.

Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dalam Jami' Sunan-nya, beliau mengabadikan hadits tentang keistimewaan kurma ajwah. Rasulullah bersabda, " Kurma ajwah itu dari surga, dan darinya ada obat penawar untuk racun." Disaat lain, rasulullah juga pernah bersabda, " siapa yang sarapan dipagi harinya dengan 7 butir kurma ajwah, ia tak akan kena racun dan sihir." (Riwayat Bukhari)

Keberkahannya itulah yang dicari-cari oleh miliaran Muslim sedunia. Berkah doa Nabi, berkah hadits dan keutamaan yang dinisbahkan pada kurma itu. Bedanya dengan kurma lain, ajwah berwarna hitam, memiliki wangi yang khas. legit, seratnya pun banyak dan padat serta agak renyah. Saat kita mengunyahnya, teksturnya akan terasa lembut dimulut. Selain itu, manis yang dihasilkan tidak berlebihan dan rasanya serupa dengan kismis.

Oleh karenanya segala hal baik jika dikaitkan dengan Rasulullah menjadi makin bermakna. Kota Madinah hanyalah kota biasa, tetapi menjadi istimewa setelah diberi nama "Kota Rasulullah". Kurma ajwah hanyalah kurma sebagimana kurma lainnya. Tetapi, kata Ust. Edgar Hamas, ia makin istimewa setelah digandengkan menjadi "kurma Rasulullah".  Maka, disinilah kita. Manusia biasa, yang udah salah dan sering lupa. Namun, Allah memberikan kita kemuliaan masuk surga pertama-tama, Karena kita dinamakan dengan "umat Rasulullah". ***

(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)